Rabu, 16 Februari 2022

PERAN MAHASISWA DITENGAH SITUASI PANDEMI INI

 Oleh: Cindy Wahyu Destria 

 

 

Diawal maret, tepatnya pada tanggal 2 maret 2020, Presiden Jokowi Widodo mengumumkan bahwasannya Indonesia memiliki kasus Virus Covid-19. Pemerintah serentak berupaya agar penyebaran virus ini tidak cepat menyebar dengan adanya kebijakan Work From Home dan mengintruksikan agar bekerja, belajar, dan beribadah didalam rumah. Sejarah menunjukkan beberapa konsekuensi dari penyakit menular yang dampaknya tidak main-main.

            Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan problematika yang rumit di segala bidang baik bidang ekonomi, sosial, pendidikan, moral, dan sebagainya. Seperti kondisi sekarang ini, dampak yang ditimbulkan dari wabah Coronavirus Desease-19 berpengaruh terhadap kehidupan di seluruh lapisan masyarakat termasuk pula kita, Mahasiswa. Perkuliahan dialihkan menjadi di dalam rumah masing-masing tepatnya secara Daring. Dalam situasi tersebut, banyak Dosen dan Mahasiswa dibingungkan dengan mempelajari macam-macam sarana Daring dalam waktu yang singkat. Hal ini diafirmasi oleh banyaknya keluhan Mahasiswa. Tidak semua intensitas ketertarikan Pelajar atau Mahasiswa pada sistem belajar online besar. Perkuliahan yang seharusnya asyik dengan Mata Kuliah atau Dosen-dosen favorit mereka, kini menjadi kejenuhan yang diciptakan saat proses belajar. Kini Teknologi menjadi  alternatif yang mengakomodasi sisitem perkuliahan. Teknologi menjadi penguasa yang membuat candu di mata masyarakat. Berbagai layanan dan hiburan online kini dapat mudah diakses, sehingga stok film maupun Game seakan menjadi pelarian para Pelajar atau Mahasiswa atas kejenuhannya seharian belajar online. Dan apakah yang dilakukan Mahasiswa setelah selesai belajar online? Apakah Mahasiswa hanya sibuk menyelesaikan tugas dari Dosen saja tanpa melakukan apapun?. Sangat disayangkan apabila di masa Pandemi ini berdiam dirumah dan menonton ratusan film merupakan jalan ninja Mahasiswa demi keselamatan terhindar dari Covid -19. Lalu dimana letaknya fungsi Mahasiswa sebagai Agent of Chance dan Social Control?

Pengertian Mahasiswa sendiri secara harfiah adalah seseorang yang belajar  di perguruan tinggi baik di Universitas, Insitut atau akademi yang secara otomatis disebut sebagai Mahasiswa. Menurut Susantoro, menyatakan bahwa Mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan serta sikap keilmuwannya dalam melihat sesuatu berdasarkan  kenyataan objektif, sistematis dan rasional. Artinya, Mahasiswa dapat menjadi daya penggerak yang dinamis di Masyarakat bagi proses Modernisasi serta seorang Mahasiswa yang membawa perubahan harus selalu bersinergi, berpikir kritis dan bertindak konkret dengan kerelaan dan keikhlasannya untuk menjadi pelopor penyampai aspirasi pada masyarkat.

Dalam masa darurat seperti pandemi Covid-19 ini, tentu melakukan kegiatan apapun terhambat. Mahasiswa yang dikenal aktif dan berperan sebagai transportasi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka bukan hanya untuk sekedar mengkritik, tetapi juga memberikan konstribusi yang lebih baik (Agent of Social Control). Namun saat ini upaya dasar yang paling mumpuni untuk kita lakukan sebagai Mahasiswa dan warga negara adalah menaati peraturan dari pemerintah yaitu tetap dirumah saja dan mematuhi Protokol Kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tindakan ini merupakan tindakan nyata dan tidak hanya menguntungkan diri sendiri, namun juga untuk keselamatan dan kesejahteraan bersama. Perlu adanya komitmen bersama dalam menjalankan Protokol Kesehatan yang harus dipatuhi oleh semua orang dengan disiplin. Apabila sistuasi ini memungkinkan kita sebagai Mahasiswa tentu dengan memperhatikan Protokol Kesehatan dan anjuran pemerintah-dapat mengambil bagian dalam tindakan ini yaitu menjadi Sukarelawan memberikan pelayanan medis, melayani masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dengan berbagi makanan dan sembako.

Selain menjadi Sukarelawan yang terjun langsung ke masyarakat, peran Mahasiswa dalam hal ini juga bertugas untuk menyebarkan informasi hingga mengedukasi masyarakat. Karena ditengah simpang siurnya informasi mengenai Covid-19, Relawan Mahasiswa turut berperan penting memberikan informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat dengan menyusun narasi dan konten informasi yang tepat. Seperti info vaksinasi, Swab Test, dan ISOMAN (Isolasi Mandiri) hingga penanganan Hoax Buster yang kian meningkat. Tentuya selain dua hal diatas, menggunakan waktu senggang untuk mengembangkan hobi, sehingga menjadi influencer baru dapat menyebarkan energi positif kepada orang lain. Selain berguna  untuk kesehatan mental, energi positif  yang kita muliki juga berdampak terhadap orang-orang yang kita temui. Dengan demikian, Work From Home dan  Study From Home bukan jadi alasan untuk tidak produktf bagi Mahasiswa, melainkan menjadi kesempatan untuk mengaktualisasikan diri kita, juga menggali potensi dalam diri kita dengan cara yang berbeda. Yang terpenting kita dapat mengolah rasa bosan secara kreatif dan produktif agar tetap  bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita.

 

Penutup

Dalam situasi Pandemi seperti saat ini, mendorong kita untuk beradaptasi pada suatu keadaan baru. Termasuk kita Mahasiswa juga beradaptasi dengan kuliah online, dan menjadi kebiasaan yang tentunya membuat Mahasiswa jadi mati gaya dan tidak produktif. Begitupun dengan pertanyaan “Dimana letaknya peran Mahasiswa disaat seperti ini?”.

Selain membawa kebiasaan baru, Pandemi Covid-19 ini juga menantang kita untuk menunjukkan jati diri kita. Sebagai generasi muda dan penerus bangsa, kita ditantang untuk tidak lantas menyerah, berpangku tangan dan mengeluh dalam menghadapi pandemi saat ini. Semua tindakan kreatif yang kita lakukan dan anjuran yang diberikan pemerintah dalam menjaga Protokol Kesehatan adalah bukti bahwa kita sebagai warga negara yang tidak diam atas penderitaan. Melainkan menggunakan sebuah kesempatan besar untuk menunjukkan jati diri kita sebagai masyarakat yang mampu melawan Covid-19.

 

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sumbangsih Mahasiswa Bagi Negeri Dikala Pandemi

 Oleh : Sehibul Azis Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kehidupan di Indonesia, bukan secara Nasional saja    melainkan secara global ...