Oleh: Afan Afandi
Seperti yang kita ketahui infeksi virus corona disebut covid-19 (Corona Virus Disesase 2019 dan pertamakali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia hanya dalam waktu beberapa bulan. Kasus Covid-19 pertama kali di indonesia terkonfirmasi pada tanggal 02 maret 2020 tepatnya di Kota Depok, sebanyak 2 orang.
Masyarakat dunia dihebohkan dengan banyaknya dampak yang ‘dihasilkan’ wabahCorona Virus Disease-19 ini. Bukan hanya terbatas pada persoalan medis, dunia dan segenap masyarakatnya harus ‘menelan pil pahit’, lantaran wabah Corona Virus Disease-19 ini berpengaruh terhadap seluruh dimensi kehidupan masyarakat.Kita sadari bahwa kondisi pada masa pandemi Covid-19 ini memaksa adanyakerja sama secara baik dan saling sinergi antara setiap lini kehidupanbukan hanya tenaga kesehatan, pemerintah, aparatur negara, perguruan tinggi, dan masyarakattapi peran mahasiswa juga sangat berpengaruh dalam hal ini dimana mahasiswa merupakan insan terdidik yang disiapkan dan dibentuk untuk menghadapi tangtangan dimasa yang akan datang. Masa dimana indonesia akan diuntungkan dengan bonus demografi sekitar tahun 2030.
Bagi kita para mahasiswa, wabahCorona Virus Disease-19 ini juga berdampak secara langsung terhadap segi-segi kehidupan kita. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Apakah berdiam diri di rumah saja sudah cukup menjadi ‘jalan ninja’ kita dalam menyikapi pandemi ini?
Dalam aspek pendidikan, kebijakan belajar daring berdampak pada kurangnya pemahaman yang diserap oleh peserta didik dalam pembelajaran yang diajarkan oleh guru, dikarenakan belum terbiasa mengikuti pelajaran daringmenggunakan aplikasi zoom atau google meet. Dalam aspek ekonomikebijakan PPKM berdampak pada beberapa sektor yang tidak bergerak dalam penyediaan kebutuhan dasar publik atau pelayanan masyarakat. Kebijakan PPKM menyebabkan sektor usaha tertentu terancam mati karena adanya penurunan kinerja perusahaan Hal ini terlihat dari banyaknya perusahaan yang ditutup atau diliburkan. Tenaga kerja yang dirumahkan, dan bahkan tenaga kerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, kebijakan PPKM juga menyebabkan permintaan pasar atas pekerja di bidang sektor informal seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ojek online, pedagang, dan pekerja harian lepas mengalami penurunan sehingga pendapatan mereka juga menurun. Dalam aspek kehidupan sosial, kebijakan PPKM berdampak bagi pasien atau keluarganya yang didiagnosis positif Covid-19. Mereka dapat mengalami rasa cemas, tertekan, dan khawatir karena identitasnya bisa dibocorkan ke publik sehingga rentan mengalami stigma sosial, yakni asosiasi negatif terhadap seseorang atau sekelompok orang yang mengalami gejala atau penyakit tertentu Contoh bentuk stigma sosial terkait pandemi Covid-19 adalah diskriminasi, pengucilan, dan penolakan kepada pasien dan keluarganya. Stigma sosial berpotensi memunculkan sikap dan perilaku tidak jujur untuk menghindari diskriminasi dari orang lain. Misalnya, tidak jujur pada saat merasakan gejala-gejala penyakit Covid-19 dan menutupi beberapa informasi penting yang seharusnya disampaikan kepada tenaga medis seperti riwayat penyakit yang pernah diderita, perjalanan dan persinggahan ke suatu tempat, dan pernah atau tidaknya menjalin kontak dengan penderita Covid-19 lainnya (Effendi dkk, dalam penelitiannya yang berjudul Advokasi psikologis bagi masyarakat terpapar Covid-19 berbasis religious E-Counseling 2020).Kondisi tersebut dapat memperburuk status kesehatan dan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 sehingga berkontribusi dalam meningkatkan angka kematian akibat virus corona (Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, 2020). Jika hal tersebut berlangsung terus-menerus, maka dapat menghambat percepatan pendidikan, pertumbuhan ekonomi dan pemecahan masalah sosial negara Indonesia.
Lantas tugas kita sebagai mahasiswa yaitu ikut serta membantu penanganan permasalahan yang terjadi di Indonesia khususnya dalam masalah penanganan pandemi Covid-19 ini. Tidak hanya mahasiswa bidang kesehatan yang ikut serta tapi semua mahasiswa dari berbagai bidang bisa ikut serta membantu dalam memecahkan masalah pandemi ini, mahasiswa bisa ikut berkontribusi sesuai dengan fasion dan bidang yang diambil, misalnya; bidang kesehatan mahasiswa bisa ikut serta dalam mengedukasi , menjadi petugas vaksinasi. Bidang pendidikan Mahasiswa bisa ikut serta dalam meningkatkankualitas pendidikan yang saat ini tidak efektif dengan pembelajaran daringnya, dengan cara membuka les privat, mengikuti kampus mengajaryang diselenggarakan oleh pemerintah dilingkungannya masing-masing. Bidang ekonomi mahasiswa bisa ikut serta menumbuhkan pertumbuhan ekonomi kreatif dengan cara memproduksi, mempromosikan, dan menjualkan produk umkm yang ada disekitar. Bidang sosial mahasiswa bisa ikut serta dalam edukasi sosial tentang Covid dalam perspektif sosial untuk menghilangkan stigma negatif terkait masyarakat terhadap orang yang terkonfimasi Covid-19, bisa ikut membantu pemerintahan dari mulai pemerintahan tertinggi sampai pemerintahan terendah desa, untuk ikut serta dalam pendistribusian dan pengawasandana bantuan sosial agar tersampaikan kepada masyarakat dengan baik, hal ini untuk menghindari tindakan korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini, dimana saat ini masyarakat sangat membutuhkan uluran tangan-tangan orang dermawan untuk membatu mereka dalam hal kehidupan sosial.
Tentunya masih banyak lagi hal-hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk ikut serta dalam menyelsaikan masalah yang terjadi dimasyarakat. Pandemi ini bukan hanya PR pemerintah, tenaga kesehatan,aparatur penegak hukum, mahasiswa, danmasyarakat tapi ini adalah PR bersama yang mesti kita selsaikan bersama, dengan cara bergerak bersama dan beriringan semua beban selama pandemi yang sangat berat ini akan menjadi ringan dan akan semakin cepat terselsaikan. Mari hadapi wabah pandemi ini dengan lebih bijak dan cermat agar masyarakat lebih tenang dalam mengjadapi berbagai masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Stay safe,Stay at home, and Stay healthy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar