Oleh : Muhammad Arif Fadhlurrohman
Saat ini kita sedang menghadapi rasa takut, panik dan kehawatiran akibat permasalahan berat yang menyebabkan banyak korban jiwa dengan jumlah yang bertambah setiap jamnya. Sejarah peradaban manusia telah mencatat bahwa Covid-19 merupakan sejarah besar dalam kehidupan di bumi yang telah berhasil membuat seluruh dunia gempar dan merubah seluruh tatanan kehidupan baik itu pendidikan, ekonomi, sosial dll.
Covid-19 atau disebut Certification Of Vaccination Identification 2019. Penyebaran virus ini pertama kali berasal dari Wuhan, China dan mulai tersebar diseluruh dunia akibat adanya kontak langsung antara penderita dengan orang lain. WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan status Covid-19 sebagai pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020. Sedangkan di Indonesia sendiri, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa di Indonesia sudah tercatat 2 orang yang terpapar virus corona dengan status positif pada tanggal 2 Maret 2020.
Terlebih lagi dengan sekarang virus Covid-19 yang telah bermutasi dan menjadi varian yang berbeda dan angka kematian yang terus bertambah, membuat masyarakat takut dan mempersempit aktivitas masyarakat. Berdasarkan data JHU CSSE Covid-19 Data (24/07/2021) tercatat total pasien positif di Indonesia sebanyak 3,08 Juta jiwa, dengan jumlah pasien sembuh 2,43 juta jiwa dan jumlah pasien meninggal sebanyak 80.598 jiwa.
Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), New Normal hingga yang terbaru PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)pun telah dilakukan yang mengharuskan kita berkerja dan belajar secara daring atau WFH (Work From Home) telah membuat banyak masyarakat harus kehilangan pekerjaan dan penghasilnya, dikarenakan banyaknya karyawan yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan kegiatan produksi yang di berhentikan akibat Covid-19 ini. Hal ini menimbulkan dampak yang besar dalam bidang ekonomi di kalangan masyarakat menengah dan ke bawah karena kesulitan dalam menghasilkan dan mencari uang.
Penyebaran virus corona menjadi masalah bersama yang harus ditangani oleh seluruh elemen masyarakat, banyaknya masyarakat yang kurang tentang yang terbaru adaalah kebijakan PPKM mengakibatkan masyarakat terdampa, seperti banyaknya terjadi pelanggaran, banyak yang tidak mematuhi protocol kesehatan dan tidak memakai masker. Maka disinilah kita sebagai mahasiswa atau Agent Of Change yang mengerti dengan arus perubahan teknologi yang dapat mengarahkan atau memberikan informasi serta dpat terjun langsung melakukan aksi lapangan atau sosial sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat.
Masalah yang dihadapi oleh kita bangsa Indonesia dalam pandemic Covid-19 ini yaitu kesehatan, ekonomi dan sosial. Dalam bidang kesehatan kita tidak memiliki fasilitas yang menunjang dalam menghadapi Covid-19 seperti masker dan alat medis lainnya yang sempat tidak memiliki stok bahkan ada oknum yang sengaja menaikan harga dari masker dan alat medis lainnya serta rumah sakit yang memiliki pasien yang banyak atau overload yang tidak bisa menampung lagi pasien.
Dari sisi ekonomi, dengan adanya pandemi covid 19 ini mengakibatkan kita menerapkan protokol Kesehatan yang harus berjaga jarak dan pembatasan dalam beraktivitas seperti penyekatan dan penutupan mall, rumah makan, pabrik produksi dll dijam tertentu membuat beberapa perusahaan melakukan PHK kepada pegawainya karena target produksi yang berkurang dengan hal itu membuat angka kemiskinan dan pengangguran bertambah di masyarakat.
Dan pada akhirnya Indonesia akan menanggung krisis besar akibat Covid-19 yang semakin mmpersulit masyarakat. Maka dari itu selain kita focus dalam menghentikan rantai penyebaran virus Covid 19 dibutuhkan juga pengendalian dalam sector ekonomi dan sosial masyarakat agar tidak terjadinya kesenjangan baik itu penghasilan maupun sosial.
Mahasiswa sebagai Agent Of Change berperan penting dalam menengahi permasalahan Covid-19 saat ini. Keberadaan mahasiswa dengan semangat dan idealismenya akan terus bergerak. Dalam sejarah Indonesia sendiri, mahasiswa telah menjadi pendorong dan penggerak lahirnya Orde Baru dan Era Reformasi. Mahasiswa dengan kemampuan dan akhlak mulianya diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang dapat menggantikan generasi lama demi memajukan kesejahteraan bangsa.
Di sinilah mahasiswa dan potensinya dituntut untuk bergerak cepat selain mengenal bahaya Covid-19, penentuan strategi yang efektif untuk memutus krisis pad masyarakat akibat pandemi Covid-19 sangat diperlukan. Mahasiswa yang menempati posisi di antara pemerintah dan masyarakat berperan untuk menjembatani dan menangani permasalahan-permasalah yang tidak dapat ditangani secara langsung oleh pemerintah kepada masyarakat. Mahasiswa dapat berkontribusi sebagai relawan maupun penyampai aspirasi atau edukasi kepada masyarakat dalam menghadapi pandemic Covid-19. Mahasiswa juga dapat bergabung dalam berbagai gerakan-gerakan penanganan Covid-19 di daerah sekitar seperti di Kota Kuningan Mahasiswa STIKes Kuningan yang menjadi relawan Covid-19 dan Screening Vaksin membantu polisi.
Mahasiswa sebagai Agent Of Change dapat melakukan tindakan atau aksi untuk membantu menghadapi Covid-19 dalam memutus krisis pada kehidupan masyarakat dengan beberapa kegiatan sebagai berikut :
1. Dari organisasi mahasiswa, mahasiswa dapat mengumpulkan aspirasi dari mahasiswa maupun dari masyarakat yang nantinya diteruskan kepada pemerintah daerah.
2. Mahasiswa dapat berperan aktif menjadi relawan Covid-19 di daerahnya masing-masing dalam membantu penanggulangan virus Covid-19.
3. Mengadakan sosialisasi terkait penyebaran Covid-19 kepada masyarakat desa yang kurang mengerti dan mengetahui bagaimana penyebaran Covid-19 dan protocol kesehatannya.
4. Dengan kreativitas dan pengetahuan teknologinya, mahasiswa dapat membuat sebuah postingan atau konten yang dapat berupa poster, leaflet atau video yang berisikan informasi-informasi mengenai Covid-19.
5. Mahasiswa juga dapat berkreasi membuat produk yang dapat berguna dimasa pandemic Covid-19 seperti masker dari kain, hand sanitizer buatan sendiri, dan pendeteksi virus Covid-19 seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UGM dengan membuat alat Ge-Nose C19.
6. Membantu para pedagang atau yang terkena PHK untuk membuat produk entah itu makanan dllnya ataupun membantu memasarkan produknya di media sosial maupun langsung.
7. Bekerja sama dengan polisi atau petugas kemanan dalam mengawasi kerumunan yang berisiko dan pelanggaran protocol kesehatan yang terjadi seperti masyarakat yang tidak menggunakan masker dengan menegur dengan baik dan sopan.
8. Mahasiswa dapat bekerja sama dengan perusahaan, kaum muda atau tua untuk berkolaborasi membuat sebuah kegiatan seperti berbagi masker, berbagi sembako dan berbagi makanan di jalanan.
9. Melakukan penggalangan dana dan mengolah dananya untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pengaruh aksi-aksi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak adanya sinergi dan tidak saling membantu dari semua elemen masyarakat. Oleh karena itu, semua elemen masyarakat harus saling membantu dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 ini karena pemerintah tidak mampu untuk bekerja sendiri harus adaa sinergi dari semua elemen termasuk dengan mahasiswa. Oleh karena itu, dengan adnaya aksi mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan dan memperbaiki tatanan kehidupan menjadi lebih baik selama pandemic dan setelah pandemi berakhir. Penanggulangan Covid-19 adalah tanggung jawab bersama, dan kita harus menghadapinya bersama-sama untuk kehidupan yang lebih baik.
Kebijakan-kebijakan yang telah dibuat masih saja dilanggar karena pengetahuan dan kepedulian yang kurang pada masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai Agent Of Change berperan penting dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dan dampak yang terjadi, karena kedudukan mahasiswa yang berada di antara pemerintah dan masyarakat. Mahasiswa dengan semangat dan idealismenya, diharapkan dapat membantu menjaga tatanan kehidupan dimasyarakat lebih baik. Melalui 9 cara yang telah dijabarkan, maka mahasiswa dapat berperan secara aktif dan kreatif dalam membantu masyarakat memutus rantai dampak akibat pandemi Covid-19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar