Oleh, Ainun Nabila
Coronavirus merupakan pandemi kelima setelah pandemi flu pada tahun 1918, pada tahun 2020 terjadi pandemi copid-19. Dalam hitungan bulan, wabah COVID-19 telah mengakibatkan krisis di berbagai negara di dunia. Coronavirus atau lebih dikenal dengan sebutan ‘covid-19’ , berasal dari sekelompok kasus pneumonia manusia di Kota Wuhan, Tiongkok China, sejak akhir desember 2019 dan masuk ke Indonesia 2 maret 2020. Lebih dari satu tahun Indonesia bergelut menghadapi pandemi, yang pada awalnya dikatakan ‘kejadian biasa saja’ sehingga akhirnya dijadikan ‘kejadian luar biasa’.
Covid-19 memaksa kita untuk hidup berjauhan. Pemerintah yang mati-matian mengeluarkan ribuan strategi untuk memberantas pandemi, mengeluarkan kebijakan dari yang bisa kita terima sampai kebijakan yang memaksa. Ini demi terbebasnya kita dari pandemi. Lembaga pendidikan ditutup tak tersisa, tempat ibadah kepada Sang Khalik pun ikut terkena imbasnya, sektor ekonomi yang rugi tak terkira.
Dampak dari pandemi ini tentunya telah mengahmbat dan merampas gerak bebas masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari tak ubahnya juga berdampak pada mahasiswa yang merujuk pada surat edaran Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan yang mengharuskan pelajar dan mahasiswa melakuakn kegitan pembelajaran online di rumah.
Namun, apakah dengan mahasiswa dirumahkan oleh kampusnya masing-masing tidak bisa berbuat apa-apa? apakah mahasiswa hanya berkutat dengan kesibukan menyelesaikan tugas yang diberikan dosen? Apakah mahasiswa fokus menghabiskan maraton film sambil berbaring dikasur?. Sangat disayangkan, jika mahasiswa yang merupakan agent of change dan pengontrol kehidupan sosial menutup mata dengan dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini. Ada banyak hal dikehidupan masyarakat yang dibantu oleh peranan mahasiswa.
Langkah awal adalah menjadi mahasiswa sekaligus warga yang kreatif dan berjiwa pemimpin. Mahasiswa dapat berkesempatan melakukan tindakan pencegahan dari virus corona yang sedang membabi buta untuk diri sendiri, keluarga, teman dan masyarakat sekitar yang berada pada lingkungan tempat tinggalnya. Karena kaum intelektual seharusnya memberikan contoh yang baik bagi orang terdekatnya.
Zaman semakin canggih, banyak hal yang bisa dilakukan dibantu dengan teknologi yang modern memudahkan mahasiswa membuat gerakan-gerakan bersama mahasiswa lain untuk membantu kebijakan pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona-19. Menekan agar hoax mengenai covid-19 tidak menyebar luas dan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Mematuhi protokol kesehatan dan jarak fisik serta dapat menggalang donasi bagi masyarakat yang terdampak covid-19. Selain itu mahasiswa bisa melakukan gerakan sosial menjadi relawan satuan tugas covid-19 dan menjadi relawan bagi mereka yang membutuhkan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa agar bisa memanfaatkan dirinya, kemampuannya serta pengetahuannya agar bisa bermanfaat bagi oranglain. Mahasiswa adalah salah satu investasi bangsa, banyak orang yang menjadikan mahasiswa sebagai panutan dalam memimpin sebuah gerakan. Gerakan yang nyata adalah gerakan yang membawa perubahan kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar